10/17/2013

Keresahan Masyarakat Terhadap Polantas Banjarnegara

POLISI merupakan sebuah kesatuan sipil bersenjata yang bertugas mengayomi dan melindungi masyarakat luas di seluruh dunia. Dalam kepolisian terbagi menjadi beberapa bagian, diantaranya bagian Reserse, Intel, Narkoba, Gegana, Huru-hara, Dokpol, Polisi lalu lintas, dan masih banyak yang lainnya. Markas dari kepolisian yang disebut sebagai POLRES (Polisi Resort).
Setiap kabupaten pasti memiliki POLRES masing-masing, saya misalkan salah satunya POLRES Banjarnegara. Sebagaimana mestinya kita tahu dimanapun yang namanya polisi lalu lintas sudah dibagi pembagian kerjanya, ada yang di bagian lakalantas yaitu menangani kecelakaan lalu lintas di tempat kejadian perkara, ada pula yang ditugaskan dikantor SAMSAT yang melayani pengurusan pajak kendaraan yang bekerjasama dengan POLRES, di dalam kantor khususnya pada bagaian pembuatan SIM (Surat Izin Mengemudi) yaitu bagian yang bertugas membantu pembuatan ataupun memperpanjangkan masa berlaku SIM nya.
Sistem kerja atau cara kerja Polisi Lalu Lintas Banjarnegara yang ditugaskan di lapangan atau di jalan raya, memang bagus dan sangat membantu sekali dengan adanya Polisi Lalu Lintas yang di tugaskan di lapangan tetapi menurut sebagaian besar penduduk Banjarnegara itu sangat tidak wajar dan melebihi batas kewajaran sebagai Polisi Lalu Lintas yang tugasnya menjaga dan mengayomi masyarakat ini malah menjadi sesuatu yang sangat menakutkan untuk para pengendara jalan raya khususnya di Kabupaten Banjarnegara, sudah tidak asing lagi di Banjarnegara jika melihat Polisi Lalu Lintas yang berkeliaran setiap hari untuk mencari mangsa atau mencari pengendara sepeda motor yang melakukan pelanggaran di jalan raya entah itu pada saat hari kerja ataupun saat hari libur nasional.
Kita tahu di Kota-kota besar lainnya di Indonesia yang namanya Polantas bagian di lapangan itu hanya berada di dalam pos-pos Polisi yang sudah di tempatkan di setiap jalan raya khususnya di titik-titik keberadaan lampu rambu-rambu lalu lintas dan para Polisi Lalu lintas pasti kebanyakan berada didalam pos tersebut untuk mengawasi para pengguna jalan dari dalam pos-pos yang sudah ditempatkan, kecuali untuk jam-jam sibuk atau akan ada tamu penting yang datang melewati pos-pos polantas tersebut memang sudah kewajiban Polantas untuk keluar dan membantu kelancaran jalan raya, tetapi untuk Polantas Banjarnegara itu berbeda dari Polantas lainnya, Polantas berpakaian lengkap mengendarai sepeda motor rutin mengelilingi Banjarnegara seperti melewati daerah pasar-pasar kota, alun-alun, terminal, dan sebagainya yang kiranya jalan itu ramai dilewati para pengendara sepeda motor. Bagi para pengendara sepeda motor yang sekiranya tidak melengkapi kendaraanya seperti tidak melengkapi kelengkapan sepeda motor seperti tidak memakai helm, melengkapi kaca spion, dan sebagainya. Apabila polisi melihat para pengendara yang tidak menyalakan lampu pada siang hari, Polantas langsung mengejar dan memberhentikan si pengendara untuk diperiksa kelengkapan surat-surat kendaraan bermotor.
Untuk satu pelanggaran ringan saja di denda 100 ribu seperti tidak menyalakan lampu sepeda motor pada siang hari, memang peraturan itu sudah tercatat dalam undang-undang dan pelanggaran-pelanggaran lainnya yang jelas-jelas sangat memberatkan para pengendara sepeda motor, Polisi tidak mau tahu dengan keadaan si pengendara, entah itu memang lampu sepeda motor yang baru saja rusak ataupun lupa dinyalakan, dan para pengguna jalan pasti risih melihat Polantas berkeliaran dimana-mana, memang bagus Polisi memberlakukan aturan tersebut demi keamanan para pengendara sepeda motor, tetapi juga sangat memberatkan para pengendara, terkadang apabila pengendara sepeda motor itu sudah melengkapi semua surat-surat kendaraan bermotor, dan kondisi kendaraannya tersebut tidak melanggar aturan,  ada beberapa oknum Polantas itu mencari kesalahan entah apa saja, sekecil apapun masalah itu yang penting mendapat mangsa dan menjadi duit, walaupun adapula yang menginginkan untuk sidang di pengadilan.
Menurut salah satu warga Bnajarnegara yang tinggal di Yogyakarta mengatakan bahwa, para pengendara yang melanggar langsung dibawa ke pos-pos Polisi terdekat untuk menyelesaikan administrasi dan biasanya disuruh memilih jalur damai atau melewati sidang, ada juga sebagian oknum-oknum Polantas yang memaksa untuk berdamai atau dengan meminta uang damai, untuk sebagian pengendara yang tidak mau repot pasti menyetujui pilihan tersebut.
Memang untuk Polantas di kota-kota lainnya juga akan melakukan hal yang sama, bagi para pengendara yang melanggar pasti akan di tilang dan di proses, setidaknya untuk Polantas Banjarnegara bagian lapangan juga seperti itu, jangan langsung memberhentikan pengendara yang tidak tau apa-apa dan mengambil uang khususnya bagi warga kecil. Seyogyanya pihak polantas bertindak ketika ada pengendara yang melakukan kesalahan, bukan mencari kesalahan pengendara.
sumber  :   http://regional.kompasiana.com/2012/10/17/keresahan-masyarakat-terhadap-polantas-banjarnegara-502367.html

10/13/2013

Polaris Sportsman BigBoss 2014, ATV Berpenggerak 6X6

Amerika – ATV dengan empat roda, mungkin biasa dan terlihat jamak. Tapi jika Anda melongok penampilan Polaris Sportsman BigBoss 2014 dijamin bakal mengerutkan dahi. Kenapa? Yup, tak lain karena aplikasi sistem penggerak 6x6, yang membuatnya lebih panjang dan unik.

Yup, dua roda tambahan di belakangyang berguna sebagai ‘penggendong’ kereta tambahan juga memiliki sistem gerak independen. Tak heran jika Polaris menyebut sistem penggerak 6x6 ini cocok dipakai di medan off road. Apalagi, ground clearancenya juga cukup tinggi, yakni 27 cm.

Eits, sistem ini nggak selalu bekerja penuh kok. Saat dipakai di jalanan mulus, hanya 4 roda belakang saja yang menjadi sistem penggerak.

Sementara mesinnya mengandalkan tipe 4-tak 800 cc EFI dengan tenaga 50 dk yang dilengkapi transmisi dual-ratio otomatis. Dengan kemampuan angkutnya, Sportsman BigBoss 2014 dapat mengangkut bobot hingga 680 kg.

Nah, jika Anda berminat, maka sediakan uang Rp 100 juta untuk menebusnya. (motor.otomotifnet.com)

Trailer Moby1 C2, Bikin Turing Makin Asik


Amerika – Liburan sembari turing dengan sepeda motor terbilang menyenangkan. Namun untuk blusukan di beberapa wilayah, minimnya penginapan bisa jadi sebuah masalah. Nah, produsen trailer Moby1 dalam merancang trailer khusus motor.

Yup, trailer berjuluk Moby1 C2 ini dirancang sebagai kereta gandeng khusus motor. Fungsinya dapat menjadi ‘tenda’ menginap saat turing.

Agar kompatibel dengan motor turing seperti Harley Davidson, Moby1 C2 hanya memiliki bobot 127 kg. Sedangkan panjangnya 203 cm dengan kunci deadbolt dan jendela ventilasi.

Di dalam kabin tersedia karpet matras sepanjang 10 cm. Kalau masih kurang, karpet opsional hingga 122 cm juga ditawarkan. Sementara kelengkapan lainnya adalah laci kabinet dan lemari ekstra untuk pakaian ganti.

Di pasar Amerika, Moby1 C2 ditawarkan dengan harga Rp 65 jutaan.

KTM 300 EXC, Gokil Pakai Konversi All Wheel Drive!


Amerika – Saat ini, kemampuan motor offroad seperti KTM 300 EXC sudah mencukupi untuk mengatasi medan berat sekalipun. Hal ini didukung oleh suspensi long travel dan mesin yang bertenaga.

Namun, Marty Lawson dari NewTech Development masih merasa kurang dan ingin menambah satu lagi roda penggerak agar makin handal menjelajah di medan berat.

Dan hal tersebut yang mengilhami ide gokil untuk membuat motor berpenggerak All Wheel Drive (AWD) ini. Penggerak AWD untuk motor tentu bukan perkara mudah. Pasalnya roda depan berfungsi sebagai penentu arah kemudi yang terbilang sulit dipasang rantai penggerak tambahan.

Untuk itu, Lawson menggunakan suspensi depan Hossack style double A-arm yang masih aman saat berbelok jika dipasang rantai dan gir tambahan. Gir dan rantai tambahan tersebut diputar dengan extension di posisi gir depan standar.

Oke, masalah pemasangan mungkin sudah aman, namun ada kendala lain yang dihadapi Lawson, yakni gerak roda depan justru berputar lebih cepat dari roda belakang. Gejala spin ban depan menjadi hambatannya. Tak kurang akal, Lawson memasang gir adjustable yang dirancang agar putarannya 1 persen lebih lambat dari gerak roda belakangnya.

“Sistem ini mudah dikendalikan oleh pemula. Selain itu, komponen tambahan berbobot 14 kg ini sanggup menghadapi medan berat seperti bebatuan dan parit. Serta untuk manuver di trek pasir, salju dan lumpur. Sehingga kami rasa cocok untuk pemakaian SAR, militer dan pemadam kebakaran,” pungkas Lawson.

About