9/06/2013

Rossi Termahal di MotoGP, Nomor Lima Dunia, Pembalap F1 No.1






Boleh saja Valentino Rossi ngos-ngosan musim ini untuk sekadar naik podium. Tapi, faktanya, ia masih saja pembalap motor termahal sedunia.
Dengan penghasilan 22 juta dolar AS tahun ini atau sekitar Rp 220 milyar per tahun dengan kurs rupiah yang kacau balau saat ini (itu jauh berkurang dari musim lalu di Ducati yang mencapai 30 juta USD), Majalah Forbes menempatkan The Doctor sebagai pembalap motor termahal dan nomor lima jika dibandingkan dengan pembalap lain. Dengan fakta itu berarti benar alasan yangdikemukan Rossi saat balik ke Yamaha.
“Sama sekali bukan karena uang. Saya haya ingin mengukur diri apakah masih mampu berkompetisi atau tidak. Itu bisa diukur hanya jika memiliki pacuan kencang,” katanya saat tahun lalu menyepakati kontrak dua tahun dengan Yamaha Factory Racing.
 
Seperti sampeyan tahu, Forbes memang hobinya mengkorek-korek kekayaaan atau pendapatan orang-orang. Secara rutin majalah ini bikin daftar terkaya sedunia plus daftar-daftar lainnya. Nah, dalam edisi terbarunya, mereka menurunkan artikel 10 Pembalap termahal sedunia yang pastinya tak ada pembalap Indoprix di dalamnya.
Dari 10 itu, hanya satu dari balap motor, ya The Doctor itu. Lima lainnya dari ajang balap Nascar dan empat dari balapan Formula 1.
Mau tahu siapa sih yang lebih mahal dari The Doctor? Serius nih pengin tahu? Ini empat pembalap yang lebih mahal itu: 1. Fernando Alonso (F1/Ferrari, 33 juta USD), 2. Lewis Hamilton (F1/Mercedes, 27,5 juta USD), 3. Dale Earnhardt Jr (Nascar, 26 juta USD), dan 4. Jimmy Jhonson (Nascar, 24 juta USD). Sebastian Vettel yang tiga tahun ini merajalela di kancah F1 ‘hanya’ berpenghasilan 19 juta USD per tahun dan berda di peringkat 8.
Empat pembalap lainnya di 10 Besar itu tak usah dibikin daftarnya ya Brother, benar kok ndak ada pembalap Indoprixnya

Yamaha Yakin Espargaro Pilihan Tepat Pengganti Rossi

 


 Tahun lalu hanya dua pembalap yang menonjol dan saling tarik-tarikan di Moto2 bersama Marc Marquez. Kemudian Marquez jadi juara dunia dan Pol Espargaro menguntit ketat. Itu yang bikin Yamaha kepincut pada Pol sementara MM sudah sejak lama dielus Repsol Honda untuk kaderisasinya.
Musim 2013 sebenarnya Pol favorit kuat jadi juara dunia mengingat musuh bebuyutannya sudah naik ke MotoGP. Tapi, di paruh musim justru ia disalip Scott Redding yang memimpin 192 poin dan Pol masih  154 poin di klasemen sementara. Sepertinya akan sulit dikejar hingga akhir musim walau si Pol akan pol-polan.
Walau begitu Yamaha merasa telah tepat mengikat Pol sejak awal. Setidaknya begitulah penuturan Manajer Tim Lin Jarvis. Ia menilai remaja Spanyol itu kelak akan bisa selevel dengan Jorge Lorenzo, Dani Pedrosa dan Marc Marquez. Lho, kok Valentino Rossi ndak disebut-sebut Pakde? Apa karena kontraknya hanya sampai 2014 dan belum pasti berlanjut lantas digantikan Pol sebagai rencana jangka panjang? Kalau benar, Pol jelas pengganti Rossi.
“Ia punya potensi di masa depan. Saya yakin ia akan berada di zona atas. Seberapa hebat nantinya hanya bisa kita lihat saat ia pindah ke MotoGP. Sedikitpun saya tak meragukan kapasitasnya untuk berkompetisi dengan para pembalap top. Contohnya Bradley (Smith, pembalap Monster Yamaha Tech3), musim lalu kesulitan di Moto2 tapi kini tampil prospektif di MotoGP,” kata Jarvis.
Betul Brader, tahun lalu memang Pol inilah yang jadi musuh bebuyutan Marquez di Moto2. Atas dasar itu pula Yamaha menariknya dan disuruh magang dulu di Tech3 dengan menggantikan Cal Crutchlow yang pindah ke Ducati. Pol digadang-gadang jadi pembalap masa depan Yamaha. Sayangnya sudah tertinggal pengalaman setahun dibandingkan Marquez yang justru luarbiasa di tahun pertamanya.
Apakah nanti Pol bisa bersaing lagi lawan MM, ya lihat nanti seperti sudah dikatakan Mas Jarvis. Semoga saja begitu agar rivalitas dua kubu penguasa MotoGP itu tetap panas dan sengit, dan penonton tinggal menikmatinya. Bukan begitu, Bosist?

9/05/2013

First Ride KTM Super Duke 990 R, Tampang Sangar Torsi Besar!


Tampangnya naked dan cuma 2 silinder, tapi KTM Super Duke 990 R memang dasyat. Ledakan torsinya, bikin merinding! Motor yang masuk Indonesia lewat PT Moto KTM Indonesia ini dijual Rp 360 juta on the road Jakarta. Yuk ikuti kami menjajal Super Duke 990 R untuk pertama kalinya.

Desain dan Fitur
Penikmat naked bike pasti akan langsung jatuh cinta dengan motor ini. KTM Super Duke 990 R memiliki desain nakal dengan garis-garis tajam. Rangka tubular dari baja chrome-molybdenum steel yang dipakainya terlihat kokoh.

Mesin 2 silinder V75 nya juga tampak kokoh. Makin mewah di belakang, silencer Akrapovic berukuran besar makin membuat motor ini terlihat mahal. Bentuk head lamp-nya unik, malah cenderung membulat, sayangnya agak kurang klop dengan bentuk bodinya yang meruncing tajam.


Panel indikatornya lengkap tapi sederhana dan mudah dibaca. Takometernya analog pakai jarum, sedang info lainnya ditampilkan digital. Ada juga tombol select untuk memilih odometer, trip meter atau suhu mesin. Yang menarik, motor ini juga sudah dilengkapi dengan steering damper yang ngumpet di bawah komstir. Asik ya!
Handling
Duduk di atas joknya memang tinggi banget untuk postur orang Indonesia. Tinggi joknya 850 mm, untuk rider dengan postur 165 cm pasti jinjit. Untung motor ini bobotnya 186 kg, masih mampu lah menahannya.

Selain itu, posisi setangnya tidak terlalu menunduk dan sudut setang yang cukup lebar membuat pinggang dan pergelangan tangan tidak mudah lelah. Posisi duduknya juga jadi terasa lebih gagah.


Untuk handling KTM Super Duke 990 R ini terasa sangat ringan dan rigid. Redaman suspensi saat menikung terasa stabil. Bila suspensinya mau diatur ulang, masih bisa bro! Depannya pakai WP Suspension tipe up side down 48 mm, yang belakang juga dari merek yang sama dilengkapi tabung.

Rem Brembo tipe radial masing-masing 4 piston di kanan dan kiri roda depan dan Brembo satu piston di roda belakang pakem banget!


Performa
Mesin yang diusung Super Duke 990 R berjenis V engine 2 silinder 4-langkah, V 75° dan berpendingin air-cooled. Bore x stroke-nya 101 c 62,4 mm dan punya kapasitas ruang bakar 999 cc. Stroke-nya panjang banget kan!

Makanya sekali betot langsung terasa torsinya badak sejak putaran rendah. Tenaga maksimum sebesar 123 dk di 9.000 rpm, sedang torsinya 100 Nm di 7.000 rpm. Saat digeber, motor ini sangat spontan melaju dengan cepat, sangat responsif. 


Kopling hidrolik yang ringan dan perpindahan gigi yang lembut membuat berkendara sangat enjoy, Namun saat motor diajak jalan pelan, terasa seperti mesin mau mati. Jadi pengen ngegas terus..!  (motor.otomotifnet.com)

Engine: 2-Cylinder, 4-Stroke, Spark-Ignition Engine, 75° V Arrangement, Liquid-Cooled
Displacement: 999 Cm³
Bore: 101 Mm
Stroke: 62.4 Mm
Starting Aid: Electric Starter
Performance: 92 KW (123 Hp)
Engine Lubrication: Dry-Sump Lubrication With 2 Rotor Pumps
Primary Gear Ratio: 35:67
Secondary Gear Ratio: 16:38
Cooling System: Liquid Cooling System, Continuous Circulation Of Cooling Liquid With Water Pump
Clutch: Wet Multi-Disc Clutch / Hydraulically Operated
Ignition System: Contactless, Controlled, Fully Electronic Ignition System With Digital Ignition Timing Adjustment
Frame: Tubular Space Frame Made From Chrome Molybdenum Steel, Powder-Coated
Forks: WP Suspension Up Side Down 4860 ROMA PA
Shock Absorber: WP Suspension 4618 BAVP DCC
Suspension Travel Front: 135 Mm
Suspension Travel Rear: 150 Mm
Brake System Front: Twin-Disc Brake With Radially Mounted Four-Piston Brake Calipers; Floating Brake Discs
Brake System Rear: Single-Disc Brake With Two-Piston Brake Caliper; Fixed Brake Disc
Brake Discs - Diameter Front: 320 Mm
Brake Discs - Diameter Rear    : 240 Mm
Chain: 5/8 X 5/16” X-Ring
Steering Head Angle: 67.3°
Wheel Base: 1,450±10 Mm
Ground Clearance (Unloaded): 150 Mm
Seat Height (Unloaded): 850 Mm
Total Fuel Tank Capacity Approx: 18.5 L
Unleaded Premium Fuel (95 RON)
Weight Without Fuel Approx:186 Kg

Komparasi Performa dan Handling Pulsar 200NS VS Duke 200

 
Kalau sebelumnya kita bandingkan desain dan fitur-teknologinya , kini saatnya mengajak KTM Duke 200 dan Kawasaki Bajaj Pulsar 200NS berlari bersama. Tujuannya melihat performa mesin, handling dan konsumsi bahan bakarnya!

Handling

Bicara handling, keduanya punya karakter mirip. Sama-sama dilengkapi dengan setang tinggi, posisi duduk tidak terlalu merunduk. Pulsar 200NS nyaman untuk harian, selain tegak posisi kaki juga tidak terlalu menekuk ke belakang. Sedang Duke 200 mirip naik supermoto, setangnya fatbar lebar membuat pengendara terlihat gagah dari depan.

Ketika duduk di atas motor, Duke 200 lebih nyaman untuk pemilik tinggi badan di bawah 170. Jok Pulsar 200NS mencapai 770 mm bikin repot rider berkaki pendek. Sedang bobotnya Duke 200 lebih unggul, cuma 125 kg mudah digeser-geser di parkiran, Pulsar 200NS beratnya 142 kg.

Bicara handling, Duke 200 punya karakter suspensi istimewa. Empuk tapi tetap stabil saat kencang. Satu kekurangannya adalah radius putar setangnya terlalu lebar, maklum pakai sokbraker depan up side down yang cukup besar.

Pulsar 200NS juga punya radius putar yang lebar meski tidak selebar Duke 200. Sokbraker depan 37 mm dan monosok ber-piggy-back reservoir di roda belakang tidak terlalu lembut, terasa ketika melintasi jalan berlubang. Tapi saat dipacu kencang, handlingnya mantap dan anteng dibawa menikung.


Performa
Dites di atas dynometer dengan satu orang operator yang sama, ketahuan kalau Duke 200 lebih unggul soal tenaga. Motor asal Austria yang dirakit di India ini mencatatkan angka 23,09 dk di 10.300 rpm. Sedang Pulsar 200NS powernya tembus 19,99 dk di 10.100 rpm.

Torsinya pun unggul Duke 200 yang sudah berinjeksi bahan bakar. Yaitu 16,96 Nm di 8.200 rpm. Sedang Pulsar 200NS hanya 15,53 Nm pada 8.600 rpm.

Ketika dibawa jalan, karakter oversquare Duke 200 unik, tenaganya dari putaran bawah tetap terasa nikmat. Hentakannya yang responsif hanya akan berakhir ketika bar takometer di panel indikator menyentuh redline 10.500 rpm.

Pada Pulsar 200NS, putaran bawahnya justru tidak terlalu istimewa. Tapi ketika mendekati 5.000 rpm, respon akselerasinya mendadak jadi cepat, maklum peak power dan torsi motor ini memang ada di putaran mesin yang cukup tinggi. Sedang imiter-nya dibatas pada 11.000 rpm

Untuk data akselerasi silahkan lihat tabel di bawah. Nah, untuk top speed sebenarnya tidak jauh berbeda, pada Racelogic, kecepatan maksimal Duke 200 132,8 km/jam, sedang Pulsar 200 NS tembus 129 km/jam.

DATA PERFORMA (Tabloid OTOMOTIF)
PULSAR 200NS
0-60 km/jam : 3,7 detik
0-80 km/jam : 6,3 detik
0-100 km/jam : 10,1 detik
0-100 m : 6,9 detik
0-201 m : 10,8 detik
0-402 m : 17,3 detik
Top speed speedomter : 133 km/jam
Top speed racelogic: 129 km/jam

DUKE 200
0-60 km/jam : 3,6 detik
0-80 km/jam : 5,3 detik
0-100 km/jam : 8,5 detik
0-100 m : 6,6 detik
0-201 m : 10,3 detik
0-402 m : 16,5 detik
Top speed speedomter : 136 km/jam
Top speed racelogic: 132,8 km/jam

Konsumsi Bahan Bakar
Untuk konsumsi bahan bakar mirip-mirip. Meski masih karburator, Pulsar 200NS punya tiga busi untuk memantik gas bahan bakar, konsumsi BBM-nya jadi hemat sekitar 30,8 km/liter. Sedang pada Duke 200 yang tenaganya galak dari bawah membuat rider suka main buka gas, tak heran hasilnya cuma 30 km/liter meski sudah pakai injeksi

About